“P
E N Y E S A L A N”
Aku baru
saja mengenalnya tapi aku merelakan segalanya untuknya. Karena mata ini aku
terpikat pada dirinya yang sempurna menurut pikiranku. Tapi, setelah itu aku
menyadarinya bahwa sesungguhnya aku tak pernah mencintainya. Hanya penyesalan
yang kini harus aku hadapi sendiri. Menghadapi semuanya sendiri seakan aku
mampu padahal aku benar-benar tidak dapat menahan sakit hati penyesalan yang
terus menghantui. Memang semua tidak seperti dulu, aku memang sudah tidak
seperti dulu lagi. Apa yang dulu paling aku banggakan hilang sekejab saja
seperti dihembuskan angin begitu saja. Aku benar-benar telah menyerah semuanya
dan benar-benar kusesali. Aku tidak sanggup menghadapi penyesalan ini
sendirian, aku benar-benar tidak bisa. Jika saja ingin kuteriakan bahwa aku
tidak pernah mencintainya, aku benar-benar tak pernah mencintainya. Jika saja
bisa aku katakan dengan keras aku menyesal mencintainya, aku tak pernah
mencintainya, dan aku katakan aku menyesal.
0 komentar :
Posting Komentar