“TERUS
SAJA”
Aku bicara
kepadamu tapi kau tidak mendengarkanku, tak menganggapku sama sekali. Sekalinya
aku didengarkan tapi terus disalahkan terus menyalahkan. Apa tak ada lagikah
kesempatan untukku ? Apa salahku ? Apa aku hidup sendiri ? Apa kebersamaan kita
hanya ada di hadapan altar suci di mana kita membuat janji ? Aku hidup dengan
siapa ? Aku siapamu dan kau siapaku ? Apa aku tidak boleh bersandar di bahumu
untuk mengadu ? Apa aku orang lain untukmu ? Jawab aku ! Apa kau dan aku
sendiri-sendiri saja ? Apa benar kita berdua begitu ? Jika benar begitu terus
saja, terus hingga aku tidak peduli dan pergi meninggalkanmu.
0 komentar :
Posting Komentar